Ji'ma’ adalah amalan spesifik suami istri yang memiliki banyak manfaat; telah nikmat, berpahala pula. Namun, ternyata tidak semua pasangan suami istri dapat memanfaatkan ji'ma’ beserta baik akibat tercampur beserta kesalahan baik disengaja atau tidak.
Kesalahan itu dapat tiba dari istri serta sanggup tiba berdasarkan suami. Berikut adalah lima kesalahan istri saat berafiliasi.
1. Penampilan lusuh
ada juga istri yang tampil apa adanya saat akan bekerjasama. Namun cenderung terkesan lusuh. Ia menggunakan baju yg sudah usang, padahal seharusnya dia punya baju rupawan serta menciptakan suaminya lebih terpikat.
Hal tadi mampu menciptakan suami menjadi kurang ‘selera’. Bahayanya, jika hal itu bisa merenggangkan cinta antara keduanya. Suami mampu terdorong untuk membandingkan mengapa istrinya waktu keluar tempat tinggal tampil cantik, eh waktu diajak bercinta malah tampil kumal.
Cobalah perbaiki penampilan waktu akan beserta suami tercinta. Pakailah sandang yg indah, jikalau perlu pakailah lingerie seksi dan perhatikan perubahan pada diri suami.
2. Menduga hanya sebagai kewajiban
Muslimah yg baik tentu memahami bahwa kapan pun suami minta, dia perlu siap. Beliau pun peduli bahwa hubungan itu adalah kewajiban sekaligus hak
Kesalahan itu dapat tiba dari istri serta sanggup tiba berdasarkan suami. Berikut adalah lima kesalahan istri saat berafiliasi.
1. Penampilan lusuh
ada juga istri yang tampil apa adanya saat akan bekerjasama. Namun cenderung terkesan lusuh. Ia menggunakan baju yg sudah usang, padahal seharusnya dia punya baju rupawan serta menciptakan suaminya lebih terpikat.
Hal tadi mampu menciptakan suami menjadi kurang ‘selera’. Bahayanya, jika hal itu bisa merenggangkan cinta antara keduanya. Suami mampu terdorong untuk membandingkan mengapa istrinya waktu keluar tempat tinggal tampil cantik, eh waktu diajak bercinta malah tampil kumal.
Cobalah perbaiki penampilan waktu akan beserta suami tercinta. Pakailah sandang yg indah, jikalau perlu pakailah lingerie seksi dan perhatikan perubahan pada diri suami.
2. Menduga hanya sebagai kewajiban
Muslimah yg baik tentu memahami bahwa kapan pun suami minta, dia perlu siap. Beliau pun peduli bahwa hubungan itu adalah kewajiban sekaligus hak
pasangan suami istri. Namun kadang terdapat istri yang menduga bahwa bekerjasama hanyalah sebuah kewajiban. Akibatnya dia tidak mampu menikmatinya dengan sempurna dan yang penting hajat suaminya tersalurkan.
3. Minim komunikasi
Komunikasi ini mampu terjadi sebelum, di saat dan sehabis melakukannya. Tak jarang kali seorang istri menginginkan begini serta begitu, tetapi tidak disampaikan kepada suaminya. Hanya dipendamnya serta hampir tidak pernah terlaksana. Seharusnya hal itu mampu disampaikan sebelum melakukannya.
4. Pasif
bila baju dan bau merupakan kesalahan semenjak persiapan, pasif ini kesalahan waktu melakukan. Ada kalanya seseorang istri menganggap dirinya hanya obyek sebagai akibatnya ia pasif saja. Padahal hampir semua suami bahagia apabila istrinya jua aktif saat bercinta.
Istri yang membisu, kurang mobilitas serta tanpa bunyi ketika ji'ma’ selain mengurangi kualitas yg dirasakan suami juga seharusnya kembali kepada dirinya sendiri. Menurut survei, wanita yg bekerjasama namun tidak berhasil ke puncak menggapai 80 persen angkanya. Bila tidak berminat seperti itu, keliru satu kiatnya adalah aktiflah. Ekspresikan segala hasrat dan raihlah pahala bareng puncak kenikmatannya.
5. Tidak memperhatikan bau
Selain baju, kesalahan tidak sama yg kadang dilakukan seseorang istri tidak memperhatikan bau. Bisa jadi bau ini berdasarkan pakaiannya yg tersebut. Atau mungkin bau keringat, minyak kayu putih, serta lainnya. Bau lisan juga mampu menghambat.
Karena itu sebelum melakukan bareng suami, tubuh telah higienis, gosok gigi, jikalau perlu pakailah parfum yg disukai suami.
Adapun komunikasi sesudah melakukannya bisa berisi kebanggaan, ucapan terima kasih, bahkan ‘evaluasi’ buat perbaikan berikutnya. http://www.reportaseterkini.net/
3. Minim komunikasi
Komunikasi ini mampu terjadi sebelum, di saat dan sehabis melakukannya. Tak jarang kali seorang istri menginginkan begini serta begitu, tetapi tidak disampaikan kepada suaminya. Hanya dipendamnya serta hampir tidak pernah terlaksana. Seharusnya hal itu mampu disampaikan sebelum melakukannya.
4. Pasif
bila baju dan bau merupakan kesalahan semenjak persiapan, pasif ini kesalahan waktu melakukan. Ada kalanya seseorang istri menganggap dirinya hanya obyek sebagai akibatnya ia pasif saja. Padahal hampir semua suami bahagia apabila istrinya jua aktif saat bercinta.
Istri yang membisu, kurang mobilitas serta tanpa bunyi ketika ji'ma’ selain mengurangi kualitas yg dirasakan suami juga seharusnya kembali kepada dirinya sendiri. Menurut survei, wanita yg bekerjasama namun tidak berhasil ke puncak menggapai 80 persen angkanya. Bila tidak berminat seperti itu, keliru satu kiatnya adalah aktiflah. Ekspresikan segala hasrat dan raihlah pahala bareng puncak kenikmatannya.
5. Tidak memperhatikan bau
Selain baju, kesalahan tidak sama yg kadang dilakukan seseorang istri tidak memperhatikan bau. Bisa jadi bau ini berdasarkan pakaiannya yg tersebut. Atau mungkin bau keringat, minyak kayu putih, serta lainnya. Bau lisan juga mampu menghambat.
Karena itu sebelum melakukan bareng suami, tubuh telah higienis, gosok gigi, jikalau perlu pakailah parfum yg disukai suami.
Adapun komunikasi sesudah melakukannya bisa berisi kebanggaan, ucapan terima kasih, bahkan ‘evaluasi’ buat perbaikan berikutnya. http://www.reportaseterkini.net/
0 comments:
Post a Comment