Islam Wujudkan Rahmat Bagi Seluruh Alam


Ilustrasi: www.a-filsafat.com
Inilah Islam datang dari wahyu yang memberikan petunjuk bagi manusia di bumi ini. Mengingatkan pada makna hidup dan kaitannya dengan kehidupan abadi di akhirat. Mengingatkan pada tujuan hidup dan posisinya di hadapan Rabb adalah sebagai makluk. Sehingga ia lemah, terbatas, dan bergantung pada Dzat yang Maha Sempurna.
Aturan Islam berupa syari’ah menjaga manusia agar tetap sesuai dengan fitrahnya dan menenangkan hati jika dilakukan, sebab hidupnya diridhai oleh Allah. Islam menanamkan kecintaan pada Allah, Rasulullah beserta sahabat, dan membagikannya kepada manusia sesuai dengan proporsi baik muslim maupun non muslim.
Dalam aturan Islam, dari sisi keyakinan tidak akan ada paksaan bagi non-muslim untuk masuk ke dalam Islam. Dari sisi pengaturan hidup sosial bermasyarakat seperti pergaulan, pendidikan, pemerintahan, dan sebagainya mengikut pada aturan Islam. Tidak ada perbedaan pembagian atau diskriminasi yang akan terjadi, semua orang akan mendapatkan hak yang sama tak terkecuali tanpa memandang agama, ras, suku,.
Misalnya dalam aturan Islam pendidikan adalah hak yang harus diberikan kepada setiap individu secara gratis maka hal tersebut berlaku untuk semua. Begitu pula pada hak atas keamanan, kesehatan, sandang, papan, pangan, semuanya sama. Pada saat yang sama juga menunaikan kewajiban masing-masing sebagai warga negara.
Begitulah konsep Islam rahmat bagi seluruh alam, tidak hanya bagi manusia yang muslim, semata-mata untuk kebaikan, kemuliaan, dan kesejahteraan manusia itu sendiri. Maka sudah saatnya kita meninggalkan semua aturan yang tidak berasal dari syari’ah Islam seperti diterapkannya ide kebebasan yang pada akhirnya berlaku seperti kehidupan rimba dan harus kembali pada syar’ah.
Dan syari’ah Islam yang utuh hanya dapat terealisasi jika dengan sebuah institusi negara yaitu Khilafah. Sebuah tatanan kehidupan warisan Rasulullah dan dilanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin yang sejarah pun mencatatnya sebagai peradaban yang cemerlang. Jika syari’ah itu ditinggalkan maka kerusakan kehidupan pasti akan terus terjadi.
Maka benar seperti yang telah dikabarkan oleh Allah SWT: “ Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyatamereka mendustakan (ayat-ayat) kami, maka Kami siksa mereka sesuai apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 96). []  https://www.islampos.com

Artikel wow nih Lainnya :

0 comments:

Post a Comment

Scroll to top