Ini 5 Tipe Wanita dalam Al-Qur'an. Wanita memang begitu istimewa. Islam sebagai agama yang istimewa, memberikan kedudukan mulia untuk kaum wanita. Al-Quran melalui ayat-ayatnya juga tak luput berbicara tentang wanita. Seperti apa sajakah sosok wanita yang telah digambarkan di dalam Al-Qur’an? inilah beberapa karakter wanita yang dituangkan dalam Al-Qur’an
1. Tipe Pejuang
Wanita tipe pejuang digambarkan oleh seorang wanita bernama Asiyah binti Mazahim, istri Fir’aun. Asiyah memiliki kepribadian yang kuat. Ia memperjuangkan keimanan ditengah-tengah kekuasaan suaminya yang kufur. Ia berani menganggung resiko apapun demi menjaga kemurnian iman dan kehormatannya. Meskipun hidup di tengah-tengah kekufuran Fir’aun, ia mampu menjaga aqidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Asiyah lebih menginginkan megahnya istana di syurga Allah daripada kemewahan dalam istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun.
Doa Asiyah telah diabadikan dalam ayat-Nya, “dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a: Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (Q.S At-Tahrim : 11).
2. Tipe Wanita Shalihah yang Menjaga Kesucian Dirinya
Tipe kedua ini diwakili oleh Maryam binti Imran. Tiada hari ia lewatkan kecuali dalam ketaatan beribadah kepada Allah. Ia pun konsisten menjaga kesucian dirinya. Sungguh teladan yang penting untuk dijadikan cerminan bagi wanita-wanita di jaman sekarang. Tentang keistiqomahannya dalam menjaga kesucian, Allah menceritakan kisahnya, “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina! Demikian ungkap Maryam,” (Q.S Maryam : 20).
Karena keutamaan inilah, Allah mengabadikan namanya sebagai salah satu surat dalam Al-Qur’an yang mulia, yaitu Surah Maryam, surat ke-19. Allah memuliakannya bukan dasar kecantikan. Namun kemuliaan Allah yang diberikan kepadanya lantaran keshalihan dan kesucian yang mampu ia jaga.
3. Tipe Penghasut
Seorang wanita bernama Hindun adalah wanita yang mewakili tipe ini. Hindun adalah istri Abu Lahab. Al-Qur’an
1. Tipe Pejuang
Wanita tipe pejuang digambarkan oleh seorang wanita bernama Asiyah binti Mazahim, istri Fir’aun. Asiyah memiliki kepribadian yang kuat. Ia memperjuangkan keimanan ditengah-tengah kekuasaan suaminya yang kufur. Ia berani menganggung resiko apapun demi menjaga kemurnian iman dan kehormatannya. Meskipun hidup di tengah-tengah kekufuran Fir’aun, ia mampu menjaga aqidah dan harga dirinya sebagai seorang muslimah. Asiyah lebih menginginkan megahnya istana di syurga Allah daripada kemewahan dalam istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun.
Doa Asiyah telah diabadikan dalam ayat-Nya, “dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo’a: Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam syurga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (Q.S At-Tahrim : 11).
2. Tipe Wanita Shalihah yang Menjaga Kesucian Dirinya
Tipe kedua ini diwakili oleh Maryam binti Imran. Tiada hari ia lewatkan kecuali dalam ketaatan beribadah kepada Allah. Ia pun konsisten menjaga kesucian dirinya. Sungguh teladan yang penting untuk dijadikan cerminan bagi wanita-wanita di jaman sekarang. Tentang keistiqomahannya dalam menjaga kesucian, Allah menceritakan kisahnya, “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina! Demikian ungkap Maryam,” (Q.S Maryam : 20).
Karena keutamaan inilah, Allah mengabadikan namanya sebagai salah satu surat dalam Al-Qur’an yang mulia, yaitu Surah Maryam, surat ke-19. Allah memuliakannya bukan dasar kecantikan. Namun kemuliaan Allah yang diberikan kepadanya lantaran keshalihan dan kesucian yang mampu ia jaga.
3. Tipe Penghasut
Seorang wanita bernama Hindun adalah wanita yang mewakili tipe ini. Hindun adalah istri Abu Lahab. Al-Qur’an
menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar” alias penyebar fitnah, tukang gosip, dan penghasut. Bersama suaminya, Abu Lahab, Hindun bahu membahu menentang dan menghalangi dakwah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyebarkan fitnah dan melakukan kedzaliman. Sebagai mana kemampuan berbicara sebagai seorang wanita, ia sangat lihai dalam menyebarkan fitnah. Berita yang awalnya biasa, menjadi luar biasa ketika diucapkan oleh Hindun.
“binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang dilehernya ada tali dari sabut.” (Q.S Al-Lahab : 1-5).
4. Tipe Penggoda
Tipe ini diperankan oleh Zulaikha. Wanita cantik yang menggoda nabi Yusuf ‘alaihissalam. Kisahnya diungkapkan dalam Al-Qur’an,
“dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengab baik.” Sesungguhnya orang-orang yang dzalim tiada akan beruntung. “ (Q.S Yusuf : 23).
5. Tipe Pembangkang terhadap Suaminya.
Allah mengecam perempuan yang berkhianat kepada suaminya yang shalih. Karakter wanita yang ingkar kepada suaminya dimiliki oleh istri nabi Nuh dan nabi Luth ‘alaihissalam. Saat suaminya menjadi penegak kebenaran, mereka malah menjadi pembangkang.
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan dikatakan (kepada keduanya): ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (At-Tahriim:10).
Begitulah Al-Qur’an sebagai kabar gembira dan peringatan berbicara tentang sosok wanita. Kabar gembira karena menjabarkan karakter mulia yang patut menjadi teladan bagi muslimah shalihah. Dan peringatan dengan mengisahkan wanita-wanita yang mendapat kecaman dari Allah Subhanahu wa Ta’ala agar muslimah tak mengikuti jejaknya yang tercela.
Sampai di sini, kita (muslimah) dapat bercermin. Apakah kita sudah meneladani keteguhan dan ketangguhan Asiyah dalam menjaga imannya di tengah-tengah kekufuran? Ataukah sudah meneladani keistiqamahan Maryam dalam beribadah dan menjaga kesucian? Dan cukuplah kisah wanita yang ingkar kepada suami yang sholih, penghasut, dan penggoda menjadi peringatan agar kita sebagai muslimah senantiasa mawas diri. Jangan sampai karakter wanita tercela itu kita perankan. Na’uzubillah...
“Ya Allah, Dzat yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.” (HR. Muslim).http://www.reportaseterkini.net/
“binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. Demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang dilehernya ada tali dari sabut.” (Q.S Al-Lahab : 1-5).
4. Tipe Penggoda
Tipe ini diperankan oleh Zulaikha. Wanita cantik yang menggoda nabi Yusuf ‘alaihissalam. Kisahnya diungkapkan dalam Al-Qur’an,
“dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, “Marilah ke sini.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengab baik.” Sesungguhnya orang-orang yang dzalim tiada akan beruntung. “ (Q.S Yusuf : 23).
5. Tipe Pembangkang terhadap Suaminya.
Allah mengecam perempuan yang berkhianat kepada suaminya yang shalih. Karakter wanita yang ingkar kepada suaminya dimiliki oleh istri nabi Nuh dan nabi Luth ‘alaihissalam. Saat suaminya menjadi penegak kebenaran, mereka malah menjadi pembangkang.
“Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami. Lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah. Dan dikatakan (kepada keduanya): ‘Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka).” (At-Tahriim:10).
Begitulah Al-Qur’an sebagai kabar gembira dan peringatan berbicara tentang sosok wanita. Kabar gembira karena menjabarkan karakter mulia yang patut menjadi teladan bagi muslimah shalihah. Dan peringatan dengan mengisahkan wanita-wanita yang mendapat kecaman dari Allah Subhanahu wa Ta’ala agar muslimah tak mengikuti jejaknya yang tercela.
Sampai di sini, kita (muslimah) dapat bercermin. Apakah kita sudah meneladani keteguhan dan ketangguhan Asiyah dalam menjaga imannya di tengah-tengah kekufuran? Ataukah sudah meneladani keistiqamahan Maryam dalam beribadah dan menjaga kesucian? Dan cukuplah kisah wanita yang ingkar kepada suami yang sholih, penghasut, dan penggoda menjadi peringatan agar kita sebagai muslimah senantiasa mawas diri. Jangan sampai karakter wanita tercela itu kita perankan. Na’uzubillah...
“Ya Allah, Dzat yang mengarahkan hati, arahkanlah hati-hati kami untuk selalu taat kepada-Mu.” (HR. Muslim).http://www.reportaseterkini.net/
0 comments:
Post a Comment